Minggu, 28 Oktober 2012

Tips Memilih Baju Wanita Sesuai Bentuk Tubuh

Memilih baju merupakan kegiatan yang paling digemari kebanyakan wanita. Banyak sekali pilihan baju wanita di pasar yang setiap bulannya terus memunculkan model-model baru sehingga banyak diantara wanita yang menjadi kebingungan memilih baju karena semua model nampak menarik.
baju wanita
Agar Anda dapat tampil lebih sempurna, maka alangkah lebih baiknya jika pemilihan baju wanita didasarkan pada kesesuaian bentuk tubuh. Berikut ini kami akan membagikan beberapa tips memilih baju wanita sesuai bentuk tubuh, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bentuk Tubuh Jam Pasir
Kadangkala banyak wanita yang ingin memiliki bentuk tubuh jam pasir karena lekukan tubuh juga dapat menjadi daya tarik tersendiri. Namun, tahukah Anda bahwa bentuk tubuh ini tidak cukup sempurna untuk dapat cocok dengan semua model baju? Bentuk tubuh jam pasir lebih cocok menggunakan pakaian yang mampu menegaskan bentuk pinggang. Hindari penggunaan atasan longgar dan lurus  karena akan membuat tubuh nampak lebih besar seperti botol.
2. Bentuk Tubuh Buah Apel
Bagi wanita gemuk dengan bentuk tubuh buah apel, akan lebih cocok menggunakan flare skirt. Rok model ini akan membantu Anda menutupi pinggul Anda yang besar. Hindari rok berbentuk pensil yang terlalu runcing karena dapat mempertegas pinggul Anda yang besar. Hindari juga penggunaan celana bermotif yang akan membuat seluruh bagian tubuh Anda nampak besar dari atas hingga bawah. Sedangkan bagi Anda yang memiliki bentuk tubuh buah apel dengan ukuran dada yang terlalu besar dapat menyiasati dengan penggunaan bra yang mampu menopang keseluruhan payudara dan kemudian dilanjutkan dengan pemilihan pakaian dengan leher berbentuk huruf V.
3. Bentuk Tubuh Buah Pir
Mereka yang tergolong memiliki bentuk tubuh buah pir adalah mereka yang memiliki ukuran perut, pinggul dan pantat yang besar. Bentuk tubuh buah pir akan lebih cocok menggunakan rok atau celana yang melebar di bagian bawahnya sehingga bisa mengalihkan perhatian mata menuju bagian bawah kaki.
4. Bentuk Tubuh Atletis
Bagi Anda yang memiliki tubuh atletis tidak perlu khawatir semua model baju akan cocok untuk Anda. Namun, berhati-hatilah jika tubuh Anda menjadi lebih kurus. Anda disarankan untuk memilih gaun yang sedikit mengembang sehingga tubuh Anda terlihat lebih berisi.
5. Bentuk Tubuh Lurus
Jangan sekali-kali memilih pakaian ketat bagi Anda yang bertubuh lurus. Pakaian ketat akan membuat tubuh Anda terkesan lebih kurus dan lurus.
Demikian beberapa tips memilih baju wanita sesuai dengan bentuk tubuh. Mengenali bentuk tubuh dan memilih model baju yang sesuai akan membuat Anda tanpil lebih percaya diri.

 Sumber : sepatucrocs.net

Rabu, 24 Oktober 2012

Cara Merawat Baju Berbahan Chiffon

Pakaian berbahan chiffon banyak disukai, karena karakteristik bahannya yang lembut, ringan, dan tipis. Apalagi,  bahan ini sangat bisa diandalkan untuk memberikan kesan romantis dan feminin bagi mereka yang menggunakan.
Image
Dari rok lipit, blouse, hingga maxi dress menjadi salah satu busana berbahan chiffon yang wajib ada di dalam lemari. Bagi Tuty Adib, desainer yang konsisten menggunakan bahan ringan ini sejak 12 tahun yang lalu, chiffon menjadi bahan favoritnya dalam berkarya karena mudah untuk diolah. Apalagi, desainer busana muslim ini sering membuat busana bertumpuk agar terlihat detil-detil yang lebih manis.
"Meski ditumpuk-tumpuk, bahan chiffon sangat nyaman dan tidak akan panas jika digunakan di siang hari," ujarnya dalam acara peluncuran bukunya yang berjudul 'Flowing'.
Agar keindahan chiffon bisa bertahan lama, memang diperlukan perawatan khusus. Karena, kalau Anda tidak berhati-hati, serat benang dari bahan chiffon akan mudah putus atau bolong karena tersangkut. Untuk itu, rawat busana berbahan chiffon kesayangan dengan empat langkah berikut.

1. Pencucian
Ketahui terlebih dahulu termasuk chiffon apakah pakaian Anda. Kalau termasuk chiffon polyester atau campuran sutera, Anda bisa mencucinya dengan tangan secara manual dengan detergen formula lembut. Anda juga bisa mencucinya dalam mesin cuci berkecepatan rendah tanpa dimasukkan ke mesin pengering.
Tapi, kalau pakaian Anda termasuk chiffon sutera, lebih baik Anda melakukan dry clean di laundry karena jenis bahan ini tidak dapat terkena air. Pastikan tempat laudry Anda mengerti cara dry clean bahan chiffon. Karena zat kimia yang digunakan saat proses pencucian bisa merapuhkan serat chiffon sutera.

2. Warna
Saat pencucian, bahan chiffon tidak bisa digabungkan dengan warna lain karena sifatnya yang mudah menyerap warna.

3. Susut
Karena memiliki tenunan yang renggang, bahan chiffon akan menyusut setelah dicuci. Tapi, jangan khawatir. Biasanya, para desainer mencuci bahan chiffon sebelum pemotongan untuk mengetahui batas susutnya.
4. Penyimpanan
Bila pakaian berbahan chiffon memiliki beban payet atau detil yang cukup berat, sebaiknya pakaian tersebut disimpan dalam keadaan terlipat dan dilapisi kertas khusus yang bisa mencegah payet tersangkut. Namun, bila pakaian tersebut tidak memiliki payet atau detil yang berat, simpan dengan menggantungnya pada hanger berlapis busa.

sumber : life.viva.co.id

Kamis, 19 April 2012

Cara Merawat Batik Tulis

Anda sudah pasti tahu batik. Mungkin sekarang hampir di setiap rumah di Indonesia, memiliki batik, entah itu baju, tas, atau perangkat lain bermotif batik. Salah satu batik yang paling banyak diminati adalah batik tulis. Harga nya memang cukup tinggi karena pembuatannya yang tidak mudah,  pasti ingin tahu cara merawatnya khan, agar batik anda tetap awet. Berikut kami kutip tips merawat batik tulis yang kami kutip dari VIVANEWS.

Anda diberi warisan kain batik tulis dari ibu atau mertua? Jangan pernah menolak batik tulis tersebut karena alasan perawatannya yang sulit.

Merawat batik tulis memang sedikit berbeda dan tidak semudah merawat batik cap ataupun batik printing. Tetapi bukan berarti Anda tidak bisa merawatnya. Jangan jadikan alasan ini membuat Anda tidak ingin membeli atau memiliki batik tulis.

Batik tulis bukanlah kain sembarangan untuk disandang tetapi memiliki nilai seni dan filosofi tersendiri didalamnya. Nah, untuk menjaga warna batik tulis agar tidak pudar dibutuhkan perawatan khusus.

William Kwan HL, seorang peneliti batik dari Perkumpulan Nurani Budaya Indonesia, memberikan tips bagaimana merawat batik tulis dengan benar.

Tips ini diberikan dalam acara diskusi Batik Indonesia yang diselenggarakan pada Selasa, 6 Oktober 2009 oleh Standard Chartered Bank, sebagai dukungan pada pengukuhan batik Indonesia sebagai Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO. Ikuti langkah-langkah berikut agar tekstur dan warna batik tulis Anda tidak pudar dan tahan lama.

- Simpanlah batik tulis, baik yang berupa kain atau pakaian di tempat yang tidak lembab dan terhindar dari cahaya matahari secara langsung.

- Untuk kain batik, bungkus dengan kertas pembungkus kimono atau jenis kertas lain yang tidak bersifat asam. Beri bebauan yang dapat mengusir ngengat perusak kain, misalnya akar-akaran alami atau biji merica. Hindari penggunaan zat kimia seperti kapur barus karena berisiko merusak warna.

- Secara periodik, sekitar dua minggu sekali, buka kain batik untuk diangin-anginkan. Jemurlah selama 10 hingga 15 menit saat pagi hari agar kain tidak lembab.

- Untuk mencuci batik tulis, jangan menggunakan mesin. Cucilah secara manual dengan tangan dan jangan gunakan sabun cuci yang keras. Untuk membersihkannya Anda bisa menggunakan lerak, sampo, sabun bayi atau dry clean di laundry.

- Untuk mengeringkannya, jangan langsung terkena paparan sinar matahari. Cukup diangin-anginkan saja hingga kering.

- Sebisa mungkin jangan menyetrika batik tulis Anda. Tapi, jika kain harus disetrika, lalu tempatkan kain lain sebagai pelapis di atas kain batik tulis tersebut. Atau gunakan setrika uap dengan mengatur uap yang tidak terlalu panas.

sumber : kosmo.vivanews.com